Tugas Ilmu Budaya Dasar
Nama :
Septia Iryani
Kelas : 1ID02
NPM :
3A414146
MANUSIA DAN CINTA KASIH
a.
Pengertian
Cinta Kasih
Cinta adalah perasaan (rasa) suka terhadap makhluk hidup
(manusia). Sedangkan kasih adalah perasaan kasih atau belas kasih terhadap
makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta Kasih dapat diartikan suatu perasaan
manusia yang berdasar pada ketertarikan antar makhluk hidup (manusia) dengan
didasari pula rasa belas kasih. Victor Hago menyimpulkan, “mati tanpa cinta
sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan Erich Fromm dalam bukunya
menyebutkan, “cinta itu yang paling utama adalah memberi, bukan menerima. Yang
paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan
material. Yang merupakan ungkapan paling tinggi dari kemampuan”. Cinta dapat
berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih sayanglah yang akan menuntun dan
melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa itu arti cinta yang sesungguhnya.
Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta yang berbeda, tergantung
individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman yang ia
alami.
Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3
unsur, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah
perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman
adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa
seseorang itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan
kemesraan adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang yang
dekat dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling
bersentuhan maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih mendalam.
b.
Pengertian Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia
karangan W.J.S Poerwadaminta yitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan
suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang merupakan kunci
kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih
sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling
percaya, saling pengertian, saling terbuka,
sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja
menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena
kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.
c.
Pengertian Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti sangatlah
erat (karib). Mesra juga dapat diartikan sebagai suatu proses hubungan yang
erat. Secara istilah, kemesraan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana
kita memiliki hubungan yang sangat erat kepada seseorang, dan kita merasa
sangat nyaman bila di dekatnya.
d.
Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah dimana kita memuja atau mengagungkan sesuatu
yang kita senangi.Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja
pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.seperti Pemujaan pada leluhuradalah suatu kepercayaa
bahwa para leluhur yang telah meninggal masih memiliki kemampuan untuk ikut
mempengaruhi keberuntungan orang yang masih hidup. Dalam beberapa budaya Timur,
dan tradisi penduduk asli Amerika, tujuan pemujaan leluhur adalah untuk
menjamin kebaikan leluhur dan sifat baik pada orang hidup, dan kadang-kadang
untuk meminta suatu tuntunan atau bantuan dari leluhur. Fungsi sosial dari
pemujaan leluhur adalah untuk meningkatkan nilai-nilai kekeluargaan, seperti
bakti pada orang tua, kesetiaan keluarga, serta keberlangsungan garis keturunan
keluarga.
e.
Pengertian
Belas Kasih
Belas kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional
empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari
cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar
ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
Dalam surat Al –Qolam ayat 4,” maka manusia menaruh belas
kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang
berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah SWT.”
Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang
berahlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya
sanggupkah ia mengggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah
hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
f.
Pengertian
Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang
sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. cinta kasih erotis bersifat
ekslusif, bukan universal, pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di
campurbaurkan dengan pengalaman yang dapat di eksplosif berupan jatuh cinta.
Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu , pengalaman intimitas,
kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara.
Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi
sekali-kali bukan merupakan nafsu fisi belaka, untuk meredakan ketegangan yang
menyakitkan. Rupanya keinginan seksual dengan mudah dapat di dicampuri atau di
stimulasi oleh tiap-tiap perasaan yang mendalam.
Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak
terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan, sering kali
eksklusivitas dalam cinta kasih erotis
di salah tafsirkan dan di artikan sebagai suatu ikatan hak milik, contoh sering
kita jumpai separang orang-orang yang sedang saling mencintai tanpa merasakan
cinta kasih terhadap setiap orang lainya.
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih,
mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sunguh-sunguh mencintai dan
mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang
lain(wanita ataupun pria). Hal ini merupakan dasar gagasan bahwa suatu
pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah memilih jodohnya
sendiri, beda halnya dengan kebudayaan barat/ zaman sekarang, gagasan itu
ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Cinta kasih hanya di anggap sebagai
hasil suatu reaksi emosional dan spontan.
Dengan demikian, bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi
individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari
perbuatan kemauan.
g.
Unsur-unsur
Cinta
1.keterikatan
adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala
prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada
uang sedikit beli hadiah untuk dia
2.keintiman
adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa
antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti
bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang
dan sebagainya.makan sepiring berdua
3.kemesraan
adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen rindu
kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan
seterusnya.
h.
Bentuk-bentuk
Cinta
·
Cinta Diri
Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love)
dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan
egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila
diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga
kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang ini bernilai positif. Dengan demikian cinta
terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta
kepada orang lain untuk berbuat baik.
·
Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa
Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah
laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik
kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui,
mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang
ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang
mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak
dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan
suatu kewajiban.
·
Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat
membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan
cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya
tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal,
kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam
ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang
yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi
didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah
perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke tempat
pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena
yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai
bayarannya.
·
Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling
asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan
anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya
dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu.
Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan
bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
·
Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih,
spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur,
khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia
kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya
dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.
·
Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam
tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.
No comments:
Post a Comment