Tulisan 1
Tugas Ilmu Budaya Dasar
Nama :
Septia Iryani
Kelas : 1ID02
NPM :
3A414146
WUJUD
KEBUDAYAAN DAERAH PADANG
Pengertian
Kebudayaan
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan
politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan
ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi
budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan
oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra
yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
“individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang
dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya
yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang
koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya
meramalkan perilaku orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian
mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan
dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,
sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia
sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Aktivitas
Dalam Kehidupan
Rabab
Rabab adalah alat musik gesek tradisional khas Minangkabau
yang terbuat dari tempurung kelapa. Dengan rabab ini dapat tersalurkan bakat
musik seseorang. Biasanya dalam rabab ini dikisahkan berbagai cerita nagari
atau dikenal dengan istilah Kaba.
Kesenian Rabab sebagai salah satu kesenian tradisional yang
tumbuh dan berkembang dalam kebudayaan masyarakat Minangkabau, tersebar dibeberapa
daerah dengan wilayah dan komunitas masyarakat yang memiliki jenis dan
spesifikasi tertentu.
Rabab Darek, Rabab Piaman dan Rabab Pasisie merupakan salah
satu kesenian tradisional yang cukup berkembang dengan wilayah dan di dukung
oleh masyarakat setempat. Rabab Darek tumbuh dan berkembang di daerah darek
Minangkabau meliputi Luhak nan Tigo sedangkan Rabab Piaman berkembang di daerah
pesisir barat Minangkabau, yang meliputi daerah tepian pantai (pesisir).
Pesisir Selatan sebagai wilayah kebudayaan Minangkabau yang
menurut geohistorisnya di klasifikasikan kepada daerah Rantau Pasisia yang
cakupan wilayah tersebut sangat luas dan didaerah inilah berkembangnya kesenian
Rabab Pasisia. Rabab Pasisia ditinjau dari aspek fisik pertunjukanya memiliki
spesifikasi tersendiri dan ciri khas yang bebeda dengan rabab lainya. Terutama
dari segi bentuk alat mirip, dengan biola secara historis berasal dari pengaruh
budaya portugis yang datang ke Indonesia pada abad ke XVI melalui pantai barat
Sumatra.
Dalam rabab memiliki komposisi tersendiri tergantung kepada
lagu yang diinginkan dengan memainkan lagu yang bersifat kaba sebagai materi
pokok. Lagu yang lahir tesebut merupakan ide gagasan yang berasal dari
komunitas masyarakat yang berbeda namun ada dalam daerah yang sama.
Benda-Benda Hasil
Budaya
Talempong
Talempong adalah sebuah alat musik pukul tradisional khas
suku minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat
gamelan. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat
dari kayu dan batu. Saat ini talempong dari jenis kuningan lebih banyak
digunakan.
Talempong berbentuk lingkaran dengan diameter 15 sampai 17,5
sentimeter, pada bagian bawahnya berlubang sedangkan pada bagian atasnya
terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat
untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyinya dihasilkan
dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.
Talempong biasanya digunakan untuk mengiringi tarian
pertunjukan atau penyambutan, seperti Tari Piring yang khas, Tari Pasambahan,
dan Tari Galombang. Talempong juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut
tamu istimewa. Talempong ini memainkanya butuh kejelian dimulai dengan tangga
nada do dan diakhiri dengan si.[butuh rujukan] Talempong biasanya dibawakan
dengan iringan akordeon, instrumen musik sejenis organ yang didorong dan
ditarik dengan kedua tangan pemainnya. Selain akordeon, instrumen seperti
saluang, gandang, sarunai dan instrumen tradisional Minang lainnya juga umum
dimainkan bersama Talempong.Ada juga beberapa jenis alat musik tradisional suku
minangkabau lainnya pupuik daun padi, pupuik tanduak kabau, bansi, rabab
pasisia jo pariaman.
Pupuik Batang Padi
Di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, ada alat musik tiup tradisional
yang unik. Alat musiknya terbuat dari batang bambu, namanya pupuik batang padi.
Awalnya, pupuik batang padi dimainkan oleh masyarakat dalam
kegiatan panen padi untuk melampiaskan kegembiraan mereka menikmati hasil panen
yang melimpah. Biasanya, pupuik dimainkan di dangau-dangau sawah ketika pekerja
sedang istirahat setelah menyabit atau mairiak padi.
Proses pembuatan pupuik (puput) batang padi bisa dibilang
sederhana. Batang padi yang sudah tua dipecah secara hati-hati di dekat pangkal
bukunya. Pecahan batang itu akan membentuk semacam pita suara yang menjadi
sumber bunyi. Jika ditiup, pita suara itu akan mengeluarkan bunyi yang
melengking.
Untuk membuat suaranya semakin melengking, batang padi dapat
disambung pada lintingan daun pandan atau kelapa yang membentuk corong seperti
terompet. Batang padi yang sudah disambung dengan lintingan daun pandan disebut
pupuik laole. Dengan tambahan corong daun pandan ini, lengkingan suara pupuik
dapat terdengar hingga dua kilometer.
Namun karena bahannya terbuat dari batang padi dan daun
kelapa yang mudah layu pupuik tidak bertahan lama. Paling-paling hanya bertahan
sampai 2 hari. Oleh karena itu, pupuik batang padi harus dibuat setiap kali
pagelaran seni.
No comments:
Post a Comment