- Wednesday, April 26, 2017

PENGARUH PENGGUNAAN MERKURI DALAM PERTAMBANGAN EMAS PADA LINGKUNGAN DAN KESEHATAN

I.       Latar Belakang
Pertambangan emas di Indonesia di mulai sejak lebih dari seribu tahun yang lalu dengan kedatangan orang-orang Cina yang menambang di beberapa wilayah di Indonesia. Sejak saat ini pertumbuhan pertambangan emas mulai berjalan dengan cepat. Pertambangan emas menurut UU No. 11 Tahun 1967 masuk kedalam golongan B, yaitu golongan bahan vital yang dapat menjamin hidup orang banyak. Emas bisa digunakan sebagai cadangan kekayaan negara, emas pun dapat dibuat menjadi perhiasaan dengan nilai jual yang sangat tinggi bahkan harga emas pun hampir tidak pernah mngalam penurunan dan cenderung terus menanjak.
Terdapat beberapa pertambangan emas di Indonesia, salah satunya PT Freeport di Papua. Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan dengan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg.  Saat ini mulai terlihat banyaknya kegiatan usaha pertambangan emas skala kecil yang dilakukan oleh masyarakat. Kegiatan penambangan emas tradisional di Indonesia biasanya digunakan dengan menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul, linggis, dll. Proses pengolahan bijih emas pun banyak yang menggunakan merkuri. Merkuri merupakan bahan yang sangat beracun, dikarenakan sifat yang beracun maka uap merkuri pun sangan berbahaya jika terisap manusia, maupun dalam jumlah yang sangat kecil.
Lingkungan yang terkontaminasi oleh merkuri dapat membahayakan kehidupan manusia karena lingkungan menampung rantai makanan. Bahan-bahan yang mengandung merkuri yang terbuang kedalam sungai atau laut akan dimakan oleh mikro-organisme tersebut dan secara kimiawi akan berubah menjadi senyawa methyl-merkuri. Methyl-merkuri adalah senyawa organic yang termasuk zat berbahaya. Senyawa methyl-merkuri yang masuk kedalam tubuh manusia akan tertimbun dalam ginjal, otak, janin, otot an hati. Biasanya sebagaian besar senyawa ini akan masuk ke otak, karena tingkat penyerapannya yang tinggi kedalam tubuh, maka senyawa ini akan menyebabkan berbagai penyakit termasuk kanker hingga mengakibatkan kecacatan dan kematian.


II.    Pembahasan
Pertumbuhan pertambangan emas skala kecil yang terus meningkat membuat pemakaian merkuri dalam proses pengolahan biji emas pun semakin mengkhawatirkan. Para penambang emas tradisional menggunakan merkuri untuk menangkap dan memisahkan butir-butir emas dari butir-butir batuan. Endapan ini disaring dengan menggunakan kain untuk mendapatkan sisa emas. Air sisa-sisa penambangan yang mengandung merkuri ini biasanya dibiarkan mengalir ke sungai dan dijadikan irigasi untuk lahan pertanian.
     Kehadiran merkuri di lingkungan perairan dapat mengakibatkan kerugian pada manusia. Merkuri yang berada di dalam air dapat membuat PH air menjadi naik hingga sebesar 5 sampai dengan 7. Merkuri tersebut dalam dimakan oleh mikroorganisme lain dan mirkoorgnisme tersebut akan dimakan oleh ikan atau binatang lainnya yang nantinya akan merusak rantai makanan. Efek yang dihasilkan jika merkuri masuk kedalam tubuh manusia yaitu adalah kerusakan ginjal, gangguan perut, intestines, kegagalan reproduksi DNA, dll.
Pengaruh racun merkuri pada ikan menimbulkan efek genetic maupun teratogenetik terhadapt biota yang bersangkutan. Pengaruh lethal disebabkan gangguan pada saraf pusat sehingga ikan tidak bergerak atau bernapas akibatnya cepat mati. Pengaruh sub lethal terjadi pada organ-organ tubuh, menyebabkan kerusakan pada hati, mengurangi potensi untuk perkembangbiakan, pertumbuhan dan sebagainya. Seperti peristiwa yang terjadi di Jepang, dimana penduduk disekitar teluk Minamata keracunan methyl merkuri akibat hasil buangan dari sutu pabrik plastik. Methyl merkuri yang terdapat dalam ikan termakan oleh penduduk disekitar teluk tersebut. Ikan-ikan yang mati disekitar teluk Minamata mempunyai kadar methyl merkuri sebesar 9 sampai 24 ppm.
Pengaruh pencemaran merkuri terhadap ekologi bersifat jangka panjang, yaitu meliputi kerusakan strukturkomunitas, keturunan, jaringan makanan, tingkah laku hewan air, fisiologi, resistensi maupun pengaruhnya yang bersifat sinergisme. Sedang pengaruhnya yang bersifat linier terjadi pada tumbuhan air, yaitu semakin tinggi kadar merkuri semakin besar pengaruh racunnya. Perbedaan derajad toksisitas logam berat terhadap berbagai jenis biota laut dapat ditunjukkan oleh percobaan yang dilakukan Schweiger terhadap beberapa jenis ikan(antara lain trout dan carp) yang ternyata memperlihatkan tingkat sensitifitas yang berbeda-beda dari masing-masing jenis ikan tersebut.
Dampak merkuri bagi manusia baru mulai terlihat setelah 5 tahun setelah terpapar merkuri. Untuk orang dewasa biasanya akan muncul gejala akan kelemahan otot, penurunan reflex, dan tremor atau gerakan anggota tubuh yang tidak bisa terkontrol. Untuk anak-anak yang terpapar merkuri sejak dalam kandungan mereka bisa saja terkena sindrom Minamata. Sindrom Minamata adalah penyakit akan kelainan pertumbuhan karena keracunan merkuri. Sindrom Minamata terjadi pertama kali di jepang, sindrom ini juga sudah di temukan terjadi di Indonesia pada tahun 2005 di Teluk Buyat, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.
Tahun 2013 badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengurus kelestarian lingkungan (United Nations Environment Programme) membuat perjanjian internasional sebagai inisiatif bersama untuk mengurai hingga melarang penggunaan merkuri. Kesepakatan ini dirancang demi melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dari senyawa merkuri. Saat ini masih terdapat sekitar 850 pertambangan emas yang menggunakan merkuri di seluruh Indonesia. Pemerintah mengalami kesulitan untuk menutup tambang emas illegal tersebut, krena belum adanya perintah yang tegas dari pemerintah pusat untuk melakukan hal ini.
Pada maret 2017 Presiden Jokowi memberikan 7 intruksi akan penggunaan merkuri pada pertambangan skala kecil. Pertama Presiden meminta untuk dilakukannya pengaturan kembali tata kelola pertambangan rakyat dan pertambangan emas skala kecil yang berada di luar maupun di dalam kawasan hutan. Kedua, Presiden memberikan perintah untuk menghentikan penggunaan merkuri pada penambangan emas. Ketiga, adanya pengawasan yang ketat untuk tambang-tambang skala kecil, menengah, maapun besar. Keempat, adanya pengawasan terhadap distribusi merkuri secara illegal. Kelima, memberikan pemahaman pada rakyat sekitar akan bahaya merkuri terhadap lingkungan. Keenam, adanya penutupan tambang illegal serta pengalihan mata pencarian bagi para penambang emas illegal. Ketujuh, Presiden meminta Menteri Kesehatan untuk memberikan pertolongn medis bagi warga yang sudah terpapar oleh senyawa ini.

III.   Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan merkuri bukan hanya membahayakan lingkungan sekitar tetapi bisa membahayakan kesehatan tubuh. Untuk orang dewasa biasanya akan muncul gejala akan kelemahan otot, penurunan reflex, dan tremor atau gerakan anggota tubuh yang tidak bisa terkontrol. Untuk anak-anak yang terpapar merkuri sejak dalam kandungan mereka bisa saja terkena sindrom Minamata. Berikut adalah ketetapan yang telah diberikan oleh Presiden Joko Widodo:
1.      Adanya pengaturan kembali tata kelola pertambangan rakyat dan pertambangan emas skala kecil yang berada di luar maupun dalam kawasan hutan.
2.      Penghentian penggunaan merkuri pada tambang rakyat
3.      Adanya tata kelola yang ketat akan penggunaan merkuri dalam pertambangan keccil, menengah, maupun besar.
4.      Pengawasaan terhadap distribusi illegal merkuri.
5.      Pemberian pemahaman kepada masyarakat akan bahayanya penggunaan merkuri.
6.      Pengalihan mata pencaharian penambang liar.
7.      Pemberian penolongan medis bagi warga yang telah terpapar merkuri.

IV.  Daftar Pustaka
Setiabudi, Bambang. 2005. Penyebaran Merkuri Akibat Usaha Pertambangan Emas di Daerah Sangon, Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta. Bandung: Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral
Widodo, Febriyana. 2012. Dampak Pencemaran Merkuri Terhadap Biota Air dan Kesehatan Manusia. Ambon: Universitas Darussalam Ambon
https://kumparan.com/anggi-kusumadewi/merkuri-bom-waktu-tambang-emas-nusantara
http://www.mongabay.co.id/2017/03/12/kala-presiden-instruksikan-hapus-penggunaan-merkuri-pada-tambang-emas-rakyat/

http://www.mongabay.co.id/2017/03/12/kala-presiden-instruksikan-hapus-penggunaan-merkuri-pada-tambang-emas-rakyat/

V.       Lampiran



No comments:

Post a Comment