Pelanggaran Hak Cipta atas Software di Jakarta
yaitu Mall Ambasador dan Ratu Plasa, pelanggaran tersebut dengan adanya CD
Software Bajakan yang dijual bebas yang ditemukan sebanyak 10.000 keping. CD
software ini biasa di jual oleh para penjual seharga Rp.50.000-Rp.60.000
sedangkan harga asli software ini bisa mencapai Rp.1.000.000 per softwarenya,
disini para pelaku dengan sangat jelas melanggar suatu karya yang dibuat oleh
orang lain, para pelaku menggandakan dan menjual CD software palsu untuk keuntungan
diri mereka sendiri. Pembuat software tersebut pasti mengalami tingkat kerugian
yang sangat besar dari segi materi atau keuntungan karena CD software asli yang
dibuat dengan susah payah yang dijual dengan harga mahal tidak laku, disebabkan
murahnya CD software bajakan yang dijual oleh para pelaku. Para pelaku
pembajakan CD Software ini dikenakan pasal 72 ayat 2 dipidana dengan
penjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp.
500.000.000,00 dan tidak menutup kemungkinan dikenakan pasal 72 ayat 9 apabila
dalam pemeriksaan tersangka diketahui bahwa tersangka juga sebagai pabrikan.
Petugas di Mall seharusnya melakukan tindakan penyidakan yang berkelanjutannya, karna masih banyak ditemui counter-counter di mall yang menjual CD bajakan. Masyarakat pun harus sadar untuk tidak membeli CD bajakan yang dijual oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, dan masyarakat harusnya membeli CD yang asli, sebagai salah satu tanda bahwa mereka menghargai karya-karya pencipta software-software tersbut.
Petugas di Mall seharusnya melakukan tindakan penyidakan yang berkelanjutannya, karna masih banyak ditemui counter-counter di mall yang menjual CD bajakan. Masyarakat pun harus sadar untuk tidak membeli CD bajakan yang dijual oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, dan masyarakat harusnya membeli CD yang asli, sebagai salah satu tanda bahwa mereka menghargai karya-karya pencipta software-software tersbut.
Dengan adanya penindakan ini diharapkan kepada
para pemilik mall untuk memberikan arahan kepada penyewa counter untuk tidak
menjual produk-produk software bajakan karena produk bajakan ini tidak
memberikan kontribusi kepada negara dibidang pajak disamping itu untuk
menghindari kecaman dari United States Trade Representative (USTR) agar
Indonesia tidak dicap sebagai negara pembajak
No comments:
Post a Comment